Dinas Perikanan Prabumulih Luncurkan Program Pakan Ikan Alternatif Bahan Baku Ikan Sapu-Sapu
SRIWIJAYANEWS | Prabumulih - Pemerintah Kota Prabumulih melalui Dinas Perikanan meluncurkan Proyek perubahan ini dinamakan membangun Strategi Pengembangan Budaya ikan terintegrasi Berbasis teknologi Hi- Protikan Pakan ikan protein tinggi berbahan baku ikan lokal ikan sapu- sapu.
Proyek perubahan ini merupakan salah satu upaya untuk mensukseskan program nasional yakni, Pengendalian inflasi, stunting dan pengentasan kemiskinan ekstrim sekaligus menambah pangan keluarga.
Kepala Dinas Perikanan Kota Prabumulih ,Titing S.P menjelaskan proyek perubahan membangun Strategi Pengembangan Budaya ikan terintegrasi Berbasis teknologi ini merupakan proyek yang lahir saat mengikuti pelatihan kepemimpinan nasional tingkat II 2024.
Dalam proyek membangun strategi budidaya ikan terintegrasi berbasis teknologi ini, sambung Titing , pihak nya menampilkan produk utama pakan ikan alternatif berbahan baku ikan sapu- sapu.
" Karena habitat ikan sapu-sapu banyak ditemukan di sungai kelekar dan selama ini tidak termanfaatkan ," terangnya kepada Sriiwijayanews.Com disela-sela sela kegiatan Bakti Sosial dan Bakti Kesehatan Kapolda Sumsel di Lapangan Pemkot Prabumulih ,Selasa ( 05/11/24).
Untuk itu kata dia, ikan sapu-sapu diangkat untuk digunakan sebagai salah satu bahan tepung ikan pembuat pelet sebagai pakan ikan alternatif yang ramah di kantong.
" Mudah-mudahan proyek perubahan ini bisa berkelanjutan dan dapat berdampak bagi kesejahteraan khususnya bagi pembudidaya ikan Prabumulih.
Masih menurut Titing, untuk mensukseskan proyek perubahan ini , pihaknya melibatkan kelompok pembudidaya ikan penerima bantuan musim pakan agar produksi pakan ikan alternatif kedepan lebih menjanjikan .
" Ada 7 kelompok yang direkrut dan di langsung diberikan pembinaan dan pendampingan agar mampu memproduksi pakan ikan alternatif dengan kualitas baik," tegasnya.
Selama ini , tingginya biaya pakan ikan masih menjadi kendala utama dalam proses budidaya ikan sehingga petani budidaya ikan lesu karena keuntungan yang didapat tidak seimbang dengan biaya produksi yang dikeluarkan .
" Harga pakan komersil di pasaran semakin mahal sehingga keuntungan yang diterima petani ikan sedikit," ujar nya.
Melalui proyek pakan ikan alternatif ini juga diharapkan mampu mendorong pembudidaya ikan untuk kembali bergairah menggeluti usaha ikan yang selama ini ditinggalkan .
" Mudah- mudahan pembudidaya ikan di Prabumulih termotivasi kembali untuk membuka usaha ikan seperti , lele, Patin dan Nila sehingga mampu menambah pendapatan yang ujungnya bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga ," tutupnya.
Posting Komentar