Atasi Banjir, Pemkot Prabumulih Kembali Normalisasi Sungai Kelekar di Empat Kecamatan
SRIWIJAYANEWS | Prabumulih ,-- Pemerintah Kota Prabumulih terus mendorong agar masyarakat yang berdomisili di pinggir aliran sungai kelekar dari Kelurahan Patih Galung, Prabumulih Barat hingga Desa Pangkul,Kecamatan Cambai bisa keluar dari masalah banjir.
Langkah ini dilakukan juga untuk memperbaiki tata air dari sungai sekaligus mempertahankan ekosistem sungai sehingga air dapat mengalir dengan baik tanpa menimbulkan ancaman banjir atau erosi.
Untuk itu, Pemerintah Kota Prabumulih saat ini melakukan pengerjaan proyek normalisasi Sungai Kelekar yang tidak hanya melintasi Kota Prabumulih ,namun juga kabupaten tetangga yakni, Muara Enim dan berakhir di Ogan Ilir.
Kapala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Prabumulih , Andes membenarkan bahwa proyek normalisasi sungai kelekar dilakukan dari ulu hingga Ilir di wilayah empat kecamatan yang di lintasi sungai kelekar.
Keempat kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Cambai, Prabumulih Timur, Prabumulih Selatan dan Prabumulih Barat dengan total keseluruhan hampir senilai 36 Milyar.
Memang lanjut Andes, memasuki wilayah Kabupaten Muara Enim dasar sungai sudah banyak mengalami pendangkalan dan belumpur bahkan dalamnya ada yang tersisa sekitar 50 CM.
" Wilayah ulu sungai kelekar di Prabumulih Barat memang selama ini belum tersentuh, tahun ini dinormalisasi , tapi penting juga daerah Ilir yang masuk wilayah, Gelumbang , Kabupaten Muara Enim juga di normalisasi agar laju air berjalan lancar ," bebernya.
Ketika disinggung tentang kendala dan bisakah proyek normalisasi ini selesai tepat waktu,Andes mengaku jika pihaknya kesulitan dalam melakukan koordinasi dengan kabupaten tetangga , Kabupaten Muara Enim untuk mendorong agar sungai diwilayahnya mendapat sentuhan normalisasi karena hal ini merupakan wewenang Balai Besar Sungai 8 ( BBS 8) .
" Karena aliran Sungai Kelekar juga melintas di wilayah dua kabupaten tetangga yaitu, Muara Enim dan Ogan Ilir .Jika sungai di Muara Enim tidak dinormalisasi , laju air tetap tersumbat," katanya kepada SRIWIJAYANEWS, Jumat , 18 Oktober 2024.
Masih menurut Andes, Normalisasi Sungai Kelekar ini baru dimulai pengerjaannya lantaran proses perizinan Balai Besar Sungai 8 harus melalui Kementrian PUPR ." Jadi agak lama.Alhamdulillah ini sudah dikerjakan ," tuturnya.
Andes menyebut kondisi cuaca menjadi kendala Namun pengerjaan normalisasi berdasarkan kontrak kerja harus rampung akhir tahun 2024."Musim penghujan jelas menjadi salah satu hambatan, Semoga selasai tepat waktu," harapnya.
Poto : Ketua DPRD Prabumulih, H Deni Victoria ,SH, MSi saat memberikan keterangan kepada awak media ( Sriwijaya News)Sementara itu, Ketua DPRD Prabumulih ,H Deni Victoria ,SH , MSi , Rabu ( 16/10/24 ) menjelaskan bahwa normalisasi sungai kelekar merupakan salah satu instrumen Pemkot Prabumulih untuk penanggulangan banjir tahunan di Bumi Seinggok-Sepemunyian .
" Agar berjalan lancar, semua pihak diharap untuk mendukung normalisasi sungai kelekar ini karena bermanfaat mengatasi banjir yang melanda saudara kita saat musim penghujan datang," imbuhnya.
Dengan masuknya musim penghujan sekarang ini , Ayah dua anak yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Demokrat Prabumulih ini juga menekankan agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan apalagi di sungai.," karena hal itu salah satu penyebab laju air tidak lancar sehingga terjadi banjir," tegasnya.
Posting Komentar