Kontribusi Pertamina Bagi Lingkungan Lewat " Riduresik'" yang Jadi Percontohan di Indonesia
SRIWIJAYANEWS | Prabumulih,--Tumpukan karung plastik menggunung di area Pusat Daur Ulang atau PDU Sungai Medang ,Kecamatan Cambai ,Kota Prabumulih .kondisi ini menjadi hiasan sehari-hari bagi para pejuang cuan yang ramah lingkungan ini.
Padahal sadar atau tidak, mereka tidak hanya berjuang bagi ekonomi keluarga , namun mereka juga sudah berkontribusi dalam menjaga lingkungan Prabumulih untuk sedikit lepas dari beban sampah plastik .
Romdoni bercerita,berangkat dari kepeduliannya kepada lingkungan membuat dirinya tergerak berupaya untuk mengurangi tumpukan sampah plastik yang menjadi persoalan serius hampir semua kota di Indonesia.
Tempat dimana tumpukan karung sampah plastik dan empat mesin berada dahulu hanya merupakan sebuah lahan kosong yang curam dengan satu bangunan berdiri diantara pohon-pohon rindang.
Pria asal Belitang, Oku Timur ini sebelumnya merupakan seorang pelaku daur ulang dengan kelompok swadaya masyarakat yang diberi nama Restu Ibu sejak tahun 2013 silam.
Ketika itu , pria berusia 43 tahun ini mulai berpikir keras bagai cara membuat agar sampah memiliki efek atau dampak sangat besar kepada masyarakat atau lingkungan namun sangat kecil kemungkinan orang untuk melakukannya.
Bapak dua anak ini mulai berkelana hingga ke pulau Jawa hanya untuk sekedar mengumpulkan info sekaligus menimba ilmu untuk mendaur ulang sampah plastik yang tidak terurai tanah.
Sejak tahun 2013 - 2018 dirinya mengaku masih melakukan praktek pengolahan sampah secara mandiri bersama kelompok swadaya Restu Ibu yang didirikannya.
Awalnya rombongan pemulung membawa kantong-kantong plastik dari TPA Sungai Medang kelompok Restu Ibu.
" Mereka tidak tahu jika sampah plastik tersebut bisa laku dan ada harganya.
Rupanya kegiatan Restu ibu ini dipantau oleh pemerintah dan Pertamina dan ingin tahu aktifitas apa sebenarnya yang dikerjakan ,Dinas Lingkungan Hidup ingin tahu aktifitas apa yang dikerjakan takutnya sampah tersebut illegal dan di buang kembali ditempat lain.
Namun ternyata sampah tersebut diolah kembali oleh Kelompok swadaya Restu ibu.
Mengetahui hal tersebut Dinas Lingkungan hidup tertarik dan akhirnya meminta saya untuk melakukan pengelolaan sampah di Prabumulih dengan membentuk Pusat Daur Ulang atau PDU.
Berlandaskan Perwako No : 23 tahun 2019, berdirilah Pusat Daur Ulang Sampah yang bina Dinas Lingkungan Hidup Kota Prabumulih.
Rumah Inovasi daur ulang sampah anorganik atau bisa disebut Riduresik lahir dari hasil diskusi segitiga Pertamina - DLH dan PDU yang dipimpin oleh Romdoni.
Lahirnya PDU tidak serta merta pengolahan sampah beres, malah ini merupakan awal dari perjuangan , karena pengolahan sampah selama ini dinilai belum maksimal.
" Hasilnya disepakati program Rumah inovasi daur ulang sampah anorganik sebagai jawaban ," kata pria dua nak ini kepada media , Jumat (22/08/24).
Bicara sampah plastik tidak ada habisnya, karena sampah plastik memiliki banyak jenis mulai dari kantong plastik ,sanset dan lainnya.
Sehingga sampah plastik hingga kini dinobatkan menjadi beban utama TPA Sungai Medang.
Namun tugas PDU lebih berat lagi karena fokus mengolah sampah residu seperti sampah rumah tangga.
Hadirnya Pertamina menjadi angin segar bagi PDU yang langsung membantu merapikan lahan yang semula penuh lobang menjadi rata setelah dilakukan penimbunan dengan menggunakan alat berat sekira satu bulan lamanya.
Tidak berhenti disitu , Pertamina juga langsung membantu tiga mesin sekaligus demi kelancaran operasional PDU yang beranggotakan 30 orang ini.
Ketiga mesin tersebut adalah mesin cuci sampah, mesin pengering dan mesin pres.
Kini tumpukan sampah di PDU telah banyak yang berubah menjadi aneka prodak rumah tangga seperti Meja, kursi, papan, balok, cobnlok dan kotak karet.
Alasan Pertamina untuk membantu PDU karena berkontribusi terhadap Plover lingkungan , tidak hanya membantu mesin Pertamina juga membantu pendampingan selama lima tahun dan pelatihan tentang tata cara pengoperasian mesin hingga mendatangkan ahli 3 profesor dari UGM.
Awalnya sampah plastik dicacah dengan menggunakan mesin cacah terlebih dahulu baru kemudian dipasarkan dengan kondisi barang setengah jadi ke Jakarta.Seiring berjalan waktu setelah berdiskusi bersama akademisi lahir ide untuk mendaur ulang sampah residu.
Sampah residu plastik ini kini telah disulap menjadi berbagai kebutuhan rumah tangga seperti Meja, kursi dan bahan funiture lainnya yang sudah menghadiri berbagai event nasional hingga ke pulau Dewata Bali. Daur ulang residu sampah plastik ini juga menarik nama -nama besar untuk memilikinya seperti Menteri Perdagangan H Zulkifli Hasan ,Mantan Gubernur Sumsel H Herman Deru
Daur ulang residu sampah plastik olahan PDU Prabumulih yang kini jadi percontohan ini ada juga yang diolah menjadi papan,cobnlok, kotak karet dan lain sebagainya.
Tidak main -main, PDU yang kini jadi percontohan di Bumi Indonesia ini mampu mengurangi sampah plastik di Prabumulih 10-20 ton perhari.
Untuk pemasaran, pihak PDU terus berinovasi dan mempercantik aneka produk untuk menarik lebih banyak lagi pasar agar penjualan lebih lancar lagi.
Dalam perjalanannya, Pusat Daur Ulang Sungai Medang Prabumulih telah diganjar penghargaan Piala Kalpataru pada tahun 2021 untuk kategori perintis lingkungan .
Posting Komentar