Sistim Kekerabatan Di Indonesia
Oleh : Zainul Marzadi (Dosen Serasan Muara Enim)
Definisi Kekerabatan
Pengertian kerabat Dikutip dari kbbi.kemdikbud.go.id, kerabat adalah yang dekat (pertalian keluarga); sedarah sedaging; keluarga; anak saudara.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kerabat adalah pertalian keluarga baik sedarah atau angkat, hingga menghasilkan sanak saudara yang berasal dari sumber yang sama. Akibatnya, terbentuklah sistem kekerabatan yang erat.
Pengertian kerabat Islam mewajibkan umatnya untuk mengetahui siapa saja yang termasuk kerabat mereka agar bisa menjalin silaturahmi dan menunaikan hak-hak kerabat
Hubungan kekerabatan atau kekeluargaan merupakan hubungan antara setiap entitas yang memiliki asal- usul silsilah ( Keturunan )yang sama, baik melalui keturunan biologis,[1] sosial,[2] maupun budaya. Dalam antropologi, sistem kekerabatan termasuk keturunan dan pernikahan, sementara dalam biologi istilah ini termasuk keturunan dan perkawinan.
Hubungan kekerabatan manusia melalui pernikahan umum disebut sebagai "hubungan dekat" ketimbang "keturunan" (juga disebut "konsanguitas"), meskipun kedua hal itu bisa tumpang tindih dalam pernikahan di antara orang-orang yang satu moyang. Hubungan kekeluargaan sebagaimana genealogi budaya dapat ditarik kembali pada Tuhan[3] (lihat mitologi, a gama), hewan yang berada dalam daerah atau fenomena alam (seperti pada kisah penciptaan).
Prinsip Hubungan Kekerabatan
Batas dari hubungan kekerabatan ditentukan oleh prinsip keturunan atau principle of descent, prinsipprinsip itu mempunyai suatu akibat yang bersifat selektif karena menentukan siapakah diantara kelompok kerabat biologis yang termasuk dalam hubungan dekat dengan kerabat dan luar batasan hubungan kerabat. (Koentjaraningrat )
Hubungan kekerabatan adalah salah satu prinsip mendasar untuk mengelompokkan tiap orang ke dalam kelompok sosial, peran, kategori, dan silsilah. Hubungan keluarga dapat dihadirkan secara nyata (ibu, saudara, kakek) atau secara abstrak menurut tingkatan kekerabatan.
demikian prinsip keturunan juga dapat berfungsi sebagai prinsip untuk menentukan keanggotaan dalam kelompok kekerabatan, terutama dalam kekerabatan yang bersifat lineal atau keturunan langsung
Hubungan kekerabatan adalah salah satu prinsip mendasar untuk mengelompokkan tiap orang ke dalam kelompok sosial, peran, kategori, dan silsilah. Hubungan keluarga dapat dihadirkan secara nyata (ibu, saudara, kakek) atau secara abstrak menurut tingkatan kekerabatan.
Konsep Hubungan Kekerabatan
Kehidupan sosial masyarakat sejatinya selalu terjadi interaksi yang muncul sehingga dapat membangun relasi atau hubungan. Relasi tersebut dapat berbentuk relasi bidang ekonomi, relasi bidang politik, dan relasi bidang sosial budaya. Jika dibedakan dari perspektif wilayah tempat tinggal, maka kehidupan sosial dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok yaitu: kehidupan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan. Kehidupan masyarakat pedesaan pada umumnya tinggal dalam satu kelompok kekerabatan yaitu berdasarkan ikatan keluarga.
Dalam kehidupan pedesaan pada umumnya, anak-anak setelah menikah akan membuat rumah untuk tempat tinggal di lahan milik keluarga atau orang tua salah satu anak yang tentu berdekatan dalam satu kompleks. Akibat ikatan tersebut, timbul interaksi sosial yang berlangsung secara intensif dan mendalam sehingga memunculkan perasaan sentimen atau kasih sayang. Dalam hal ini terdapat unsur-unsur yaitu: senasib, sehati atau seperasaan, sepenanggungan, dan saling membutuhkan.( Dewi Anggariani).
Sebuah hubungan dapat memiliki syarat relatif (mis., ayah adalah seseorang yang memiliki anak), atau mewakili secara absolut (mis, perbedaan status antara seorang ibu dengan wanita tanpa anak). Tingkatan kekerabatan tidak identik dengan pewarisan maupun suksesi legal. Banyak kode etik yang menganggap bahwa ikatan kekerabatan menciptakan kewajiban di antara orang-orang terkait yang lebih kuat daripada di antara orang asing, seperti bakti anak.
Kekerabatan adalah hubungan kekeluargaan seseorang dengan orang lain yang mempunyai hubungan darah atau keturunan yang sama dalam satu keluarga. Setiap suku di Indonesia memiliki sistem kekerabatan yang berbeda-beda. Ada yang berasal dari garis ayah, ibu, atau keduanya. Sistem kekerabatan dalam suatu masyarakat dapat dipergunakan untuk menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang bersangkutan. Inilah mengapa sistem kekerabatan merupakan salah satu bagian penting dalam struktur sosial.
Kekerabatan yang terjalin merupakan bagian dari satu keluarga. Keluarga merupakan suatu sistem yang diharapkan dapat menjalin hubungan dua arah antara orang tua dengan anak. Adanya timbal balik dan kerjasama antara keduanya dapat mempererat ikatan keluarga serta keharmonisan dalam keluarga tersebut. Interaksi dua arah dalam sebuah keluarga disebut dengan Mutual Synchrony, artinya perilaku setiap orang bergantung pada perilaku sebelumnya dari mitranya. Posisi mitra yang dimaksud adalah orang tua, yakni pihak kedua yang selalu berada di samping anak dan menjadi teman berkomunikasi, berinteraksi, serta sosialisasi. ( Wardatul Asfiyah & Lailul Ilham )
Sistem adalah satu kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen yang dibentuk dari hubunganhubungan atau relasi organisasi. Sistem sosial merupakan hubungan fungsional dari unsur-unsur suatu sistem dalam bentuk gejala sosial di masyarakat.1 Sedangkan unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan disebut kekerabatan. Anggota kekerabatan terdiri atas beberapa struktur yaitu kakek, nenek, bapak, ibu, anak, cucu, menantu, sepupu, kakak, adik, paman, bibi, dan seterusnya. Dalam kajian sosiologiantropologi terdapat beberapa macam kelompok kekerabatan dari aspek yang jumlahnya relatif kecil hingga besar, seperti dalam lingkup keluarga inti ataupun keluarga besar. ( Isabella )
Adanya kekerabatan dapat menciptakan suatu hubungan sosial.
Dalam setiap hubungan memiliki pengertian bahwa ikatan pada setiap individu itu memahami tentang kehadirannya disamping individu lain. Hubungan yang terjalin kemudian akan membentuk suatu interaksi sosial. Interaksi sosial ialah suatu hubungan antara individu atau lebih, dimana perilaku dari individu satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. Adapun ciri-ciri adanya interaksi sosial dalam masyarakat yaitu:
1) Terdapat dua orang pemain atau lebih;
2) Adanya hubungan timbal balik atau terjadi komunikasi antar-pemain;
3) Diawali dengan kontak sosial, baik respon secara langsung;
4) Memiliki maksud dan tujuan yang jelas. (Nella Malentika, dkk )
D. Sistem Kekerabatan Masyarakat di Indonesia
Sistem kekerabatan parental/Bilateral
Sistem ini menarik garis keturunan dari pihak ayah dan ibu. Anak menghubungkan diri dengan kedua orangtuanya dan juga kerabat ayah-ibunya secara bilateral. Contoh suku yang menggunakan sistem ini adalah: Jawa, Sunda, Madura, dan Bugis.
Sistem kekerabatan Patrilineal
Sistem ini menarik garis kekerabatan dari pihak ayah. Sistem ini menghubungkan anak dengan kerabat ayah berdasarkan garis keturunan laki-laki secara uniteral. Dalam masyarakat patrilineal keturunan dari pihak bapak dinilai memiliki kedudukan yang lebih tinggi dan terhormat. Contoh suku yang menggunakan sistem ini adalah: Batak, Bali, Ambon, dan Asmat.
Sistem kekerabatan Matrilineal
Sistem ini menarik garis kekerabatan dari pihak ibu. Sistem ini menghubungkan anak dengan kerabat ibu berdasarkan garis keturunan perempuan secara uniteral. Dalam masyarakat matrilineal, keturunan garis ibu sangat penting, sehingga menimbulkan hubungan kekeluargaan yang lebih rapat dan meresap diantara warganya yang seketurunan garis ibu. Menimbulkan konsekuensi yang lebih besar daripada garis keturunan bapak, misalnya dalam hal pembagian warisan. Contoh suku yang menggunakan sistem ini adalah suku Minangkabau. ( Albar S Subari.SH.SU)
Ciri-ciri khusus antara sistem kekerabatan matrilineal.
Ciri khusus sistem matrilineal adalah:
1) garis keturunan diurutkan melalui garis perempuan;
2) Anggota kelompok keturunan diambil melalui garis perempuan;
3) Penyerahan warisan atau harta peninggalan diberikan melalui garis perempuan.
Sedangkan ciri khusus sistem patrilineal adalah
Semua hal apapun diberikan berdasarkan garis keturunan laki-laki
Anggota kelompok keturunan diambil melalui garis Laki- laki
Penyerahan warisan atau harta peninggalan diberikan melalui garis perempuan.
Demikian penjelasan tentang jenis kerabat dalam Adat. Selalu jaga hubungan baik dengan kerabat. Semoga bermanfaat
Posting Komentar