Desa Air Putih Ulu Tuan Rumah Pembekalan Pokja Relawan Pendataan Data SDGS Desa Tahun 2021
MUBA - Sriwijayanews.com-Guna mewujudkan Pembangunan desa dengan penilaian yang positif dari Masyarakat, 4 desa di kecamatan Plakat Tinggi melaksanakan Pembekalan Pokja untuk Pendataan Data SDGS Desa dan Peningkatan Kwalitas Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2021.
Adapun beberapa desa yang mengikuti Pembekalan Pokja Relawan Pendataan Data SDGS Desa Tahun Anggaran 2021 yaitu desa Sialang Agung, Cinta Karya, Tanjung Keputran, dan selaku tuan rumah desa Air Putih Ulu.
Kepala Desa Air Putih Ulu, kecamatan Plakat Tinggi, Bunyamin SSos mengatakan, alhamdulilah semoga dengan Pembekalan yang diberikan dari pihak Pemerintah kecamatan Plakat Tinggi mudah-mudahan kita dapat lebih meningkatkan Pembangunan di desa.
" Harapannya nanti ketika pelaksanaan pembangunan Dana Desa di mulai, kita dapat Optimal dalam bekerja dan membangun desa untuk jauh lebih baik," ujar Bunyamin, Rabu (7/4/2021).
Sementara itu Kepala Desa Sialang Agung Kurniadi SKM mengatakan, ini menjadi suatu pembelajaran nantinya. "Inshallah kita dapat Maksimal dalam melakukan Pendataan pengelolahan Dana Desa Tahun 2021," ucap Kurniadi.
Diketahui, Implementasi ke seluruh desa dipastikan melalui Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 13 Tahun 2020 tentang prioritas penggunaan dana desa tahun 2021. Seluruh belanja dana desa wajib digunakan untuk menjalankan SDGs Desa. Panitia sosialisasi regulasi ini memasukkan buku SDGs Desa sebagai bagian acara.
Kelembagaan Kementerian Desa PDTT dirancang ulang sehingga berfungsi mencapai tiap-tiap tujuan SDGs Desa. Koordinasi kelembagaan sampai ke desa dikuatkan melalui pelatihan 35.000 pendamping desa.
Guna menguatkan pengukuran yang tetap mencuatkan kearifan lokal dan inovasi desa, Sistem Informasi Desa praktis dijalankan mulai Januari 2020. Isinya berupa asupan data detail tahunan tentang kondisi pada level desa, level rukun tetangga dan keluarga. Validasi dan verifikasi langsung dijalankan di tiap desa dan kecamatan, agar keraguan data bisa langsung dicek di lapangan.
Seluruh data harus selesai digali pada semester pertama karena langsung dipakai sebagai pengukur jumlah dana desa tahun berikutnya, serta sumber informasi bagi perencanaan pembangunan desa. Rekomendasi bagi tiap-tiap desa muncul otomatis dari olahan Sistem Informasi Desa, dan itu harus dipenuhi sebelum bergerak ke item pembangunan lain. Rencana matang SDGs Desa inilah yang meyakinkan Indonesia melaju kencang begitu pandemi global COVID-19 mulai teratasi pada 2021.(Maropin)
Posting Komentar