DD Di Soal Warga, Kadesnya Malah Minta DD Untuk Desanya Di Stop
Kades Muara Sungai, Lidar Yadi Saat Memberikan Keterangan Pada Wartawan, Senin(15/6/2020) |
Namun belakangan , Dana Desa (DD) justru terkadang menjadi pemicu kecemburuan sosial bagi masyarakat karena Kebijakan Kepala Desa yang dianggap tidak tepat sasaran.
Hal ini juga terjadi di Desa Muara Sungai, Kecamatan Cambai, Kota Prabumulih. Warga desa ini mempertanyakan Dana penanganan Covid -19 dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diambil dari kantong Dana Desa yang dianggap tidak merata.
Tidak hanya sampai situ, warga juga mempertanyakan terkait penggunaan dana penanganan covid- 19 yang besarnya hingga Rp.350 Juta.
Salah Satu Warga, Holil ketika diwawancara Wartawan |
Berdasarkan pantauan di lapangan, rapat berjalan alot karena masing-masing pihak mempunyai argumen sendiri-sendiri.
Holil , salah satu perwakilan warga Muara Sungai ,Kecamatan cambai Kota Prabumulih menyayangkan kebijakan Kades Muara Sungai dalam menyalurkan dana BLT yang bersumber dari Dana Desa ( DD) yang dinilai tidak merata dan tidak tepat sasaran
" Masyarakat yang menerima BLT hanya sebanyak 16 KK, padahal yang kita ajukan 720 KK. Apalagi kita lihat yang dapat hanya sebagian yang layak, ada yanh hidupnya masuk dalam katagori mampu, artinya tidak tepat sasaran," ucapnya.
Rapat ini menarik kesimpulan untuk mengajukan penambahan jumlah penerima BLT kepada pemerintah.
" Kita berharap semua dapat ," tegasnya.
Seirama, Darul berpendapat jika masyarakat yang diusulkan juga pantas menerima dana BLT ( Bantuan Langsung Tunai). Untuk itu kata dia hasil rapat memutuskan agar semua usulan di respon secepatnya dan diusahakan semuaul untuk menerima .
"Sudut pandang kita kan masing-masing, kalau kami merasa pantas mendapatkan jadi kami mengusulkan," terangnya.
Sementara itu, Kades Muara Sungai Lidar Yadi kepada media menyebutkan, berdasarkan hasil rapat, semua warga yang belum menerima BLT akan di usulkan kembali kepada pemerintah melalui Camat Cambai untuk menerima persetujuan Walikota Prabumulih.
" Kita ingin semua dapat, Jadi kita usahakan semua warga mengantongi restu dari Walikota Prabumulih," ujarnya usai rapat.
Sebetulnya kata dia, usulan BLT telah melalui proses verifikasi yang dilakukan tim relawan yang dibekali surat kerja untuk melihat siapa saja yang berhak menerima .
" Ternyata yang berhak hanya 16 KK," katanya.
Selain itu, pihaknya juga menganggarkan dana penangan dan pencegahan covid- 19 sebesar Rp. 350 Juta, dan yang terpaksa hanya sekira Rp.120 Juta.
" Dana tersebut kita gunakan untuk
pembangunan posko pengamanan desa , sewa tenda, uang transport, honor penjaga posko, penyemprotan disenfektan massal, pembelian masker. Sedangkan sisanya akan kita kembalikan ke rekening desa," terangnya.
Lebih jauh Indar Yadi mengungkapkan ,bahwa kedepan pihaknya meminta agar pemerintah pusat menghapus dana desa untuk desa nya.
Karena tuturnya, di Desa yang dipimpinnya sudah tidak ada lagi yang membutuhkan pembangunan.
" Semua sudah dibangun, makanya sekarang yang dibangun jalan yang menuju kebun di hutan. Jadi hapuskan saja dana desa untuk Muara Sungai" tandasnya.(ad)
Posting Komentar