Ketua NPCI Sumsel : Daerah Yang Tidak Ikut Peparprov Diskriminasi Berat Dan Melanggar HAM
Salah satunya datang dari Ketua National Paralympic Commite Indonesia ( NPCI) Sumsel, Ryan Yhowari. Menurutnya , berdasarkan UU No 5 tahun 2005 dalam sistem keolahragaan nasional , pemerintah dan pemerintah daerah berkewajiban melayani , memberikan perhatian dan menjamin terlaksananya kegiatan olahraga bagi setiap WNI tanpa adanya diskriminasi.
Hal ini kata dia , di pertegas dengan UU No 8 tahun 2016 tentang perlindungan Hak disabiltas di bidang olahraga.
" Didalamnya disebutkan, Pemerintah dan pemerintah daerah berkewajiban melayani dan memberikan hak yang sama bagi insan olahraga disabilitas tanpa membedakan atlit pada umumnya," ucapnya.
Atlit yang pernah menjuarai kejuaaraan dunia bulutangkis di Madrid, Spanyol ini sangat menyayangkan tidak turut sertanya Empat Kabupaten/Kota pada Peparprov ke-2 ini yang disebabkan karena tidak adanya anggaran.
" Yang tidak ikut adalah Kabupaten Oku Selatan, Kota Pagar Alam, Empat Lawang dan Musi Rawas Utara ( Muratara). Jika tidak ada anggaran , mengapa di Porprov bisa ikut," tegasnya saat di wawancara media, Sabtu (7/12/19) di Gedung Bina Ria II Pertamina, Prabumulih.
Di balik itu, Ryan menilai pemerintah daerah yang tidak mengikutkan serta kan atlit pada Peparprop merupakan suatu perbuatan diskriminasi.
" Ini jelas diskriminasi berat dan melanggar ham , jika tidak ada anggaran mengapa di porprov bisa ikut," imbuhnya.
pria kelahiran Desa Kasai, Kecamatan Sungai Rotan Kabupaten Muara Enim ini berharap agar semua pemerintah daerah bisa mendukung sehingga para atlitnya bisa berpartisipasi dan ikut berlaga pada peparprov pada tahun berikutnya.
" Semoga kedepan, para pimpinan daerah yang belum bisa ikut sertakan atlitnya bisa mendukung terutama terkait anggaran, jangan dibeda- bedakan dengan atlit umum.
Diujung, Ryan minta agar Gubernur Sumsel mengirim surat kepada daerah yang tidak bisa mengikut sertakan atlitnya, apalagi peparprov lanjut dia merupakan ajang seleksi dan pintu masuk para atlit menuju kejuaraan tingkat nasional.
" Saat pembukaan , Wagub Sumsel menegaskan jangan ada perbedaan dengan atlit umum, Termasuk masalah bonus ," tandasnya.
Sementara itu, Maradika atlit asli Pagar Alam , terpaksa harus ikut kontingan kabupaten Muara Enim pasalnya Kota Pagar Alam tidak bisa ikut katena tidak ada anggaran.
" Sangat kecewa, semoga kedepan pemerintah Pagar Alam lebih memperhatikan atlitnya , karena ini awal menuju kejuaraan nasional.Semua atlit. pasti menunggu momen ini, " terang pebulutangkis yang melaju ke final di nomor Tunggal dan ganda campuran ini.
Untuk diketaui, Peparprov merupakan ajang olahraga bagi atlit disabilitas dan pada Peparprov kali ini mempertandingkan cabor. Yakni, Catur, Renang, Atletik, Bulu Tangkis, Tennis Meja, Voli duduk dan Gooll Ball .
Posting Komentar