Seminar Nasional, "Rekonsiliasi Akar Rumput Menuju Indonesia Maju Menuju Masyarakat Adil Dan Makmur"
JAKARTA ,SRINE| Seminar sehari yang digelar Aula Universitas Muhamadiyah Jakarta ( UMJ -red ) dengan tema "Rekonsiliasi Akar Rumput Menuju Indonesia Maju Menuju Masyarakat Adil Dan Makmur". Menghadirkan empat nara sumber utama dari beberapa organisasi, kamis (25/07/2019).Ricky Fatamazaya Ketua Umum Gema Pembebasan dalam kesempatannya sebagai nara sumber menyampaikan bahwa rekonsiliasi bukanlah bagi-bagi kue kekuasaan semata, namun rekonsiliasi sesungguhnya adalah menyamakan pemikiran untuk kemajuan bangsa.
Riky juga sangat menyayangkan minimnya pertumbuhan kader pengurus dalam partai politik saat ini, adapun Permasalahan yang ada pada hakikatnya berasal dari elite politik, tanpa keterlibatan akar rumput ( pemuda, masyarakat dan elemen lainnya).
Adapun posisi pemuda dan mahasiswa yang sudah ikut campur dan terlibat dalam pemerintahan menyebabkan kurangnya para pihak yang mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak pro kepada rakyat, ujarnya
Sementara Azza El Munadiyah Waketum PP KAMMI menuturkan bahwa antara pemilu 2014 dan 2019 tidak ada sesuatu yang signifikan, menurutnya narasi yang ada tidak dapat diterima dengan baik oleh masyarakat kebanyakan.
narasi yang dibangun hanya berfokus pada isu-isu keagamaan serta hoax. Rekonsiliasi sangat penting, tapi bukan hanya rekonsiliasi politik, akan tetapi juga rekonsiliasi ekonomi dan rekonsiliasi agama.
Rekonsiliasi ekonomi bertujuan untuk memperbaiki pola hidup, kesejahteraan masyarakat serta lainnya. Sedangkan Rekonsiliasi agama untuk memperbaiki pola pikir relegius dikalangan masyarakat. Negara akan hancur jika belum ada sistem hukum yang jelas.
Senada dengan nara sumber yang pertama, Abanda Awe PP HMI juga menuturkan bahwa rekonsiliasi dapat menjadi momentum oleh pemuda dan mahasiswa untuk dapat melakukan dua hal.
Pertama, yaitu merupakan momentum bagi pemuda untuk membela atau menguatkan isu kerakyatan yang saat ini mulai hilang atau sudah redup. Saat ini isu yang berkembang hanyalah isu yang dibuat oleh elite politik yang hanya mementingkan kelompok masing-masing. pertama
Kedua, momentum pemuda untuk menunjukkan politik independensi, yaitu pemuda dan mahasiswalah yang menjadi pelopor untuk untuk menggaungkan isu kerakyatan demi raykat yang sejahtera, karena selama ini elite politik tidak terlalu memperhatikan terhadap kesejahteraan dan kepentingan rakyat terabaikan. Politik kerakyatan lebih penting dibanding politik kekuasaan, tutur Awe.
Sementara Troy E Pomalingo Sekretaris Jenderal JUARA menjadi nara sumber pamungkas dalam gelaran seminar yang di bertajuk "Rekonsiliasi Akar Rumput Menuju Indonesia Maju Menuju Masyarakat Adil Dan Makmur".
Menurut Troy segala bentuk kegiatan politik jangan dibaperin ( diambil dengan perasaan). Strategi politik memang sengaja dibuat oleh elite politik untuk memenangkan kontestasi politik.
Troy juga mengatakan bahwasanya perlu diketahui Indonesia tidak terlibat dalam OBOR, itu merupakan program pemerintahan cina, cuma kebetulan dijadikan isu politik oleh sebagian elit politik.
Negara lain berusaha untuk mengeksploitasi sumber daya alam dan sumber daya manusia, sedangkan negara kita masih disibukkan dengan isu-isu yang tidak berguna dan narasi-narasi bodoh tidak berbobot, imbuhnya
Kita harus berpikir apa yang harus dilakukan setelah rekonsiliasi itu penting dan kalau pendapat serta narasi cerdas yang kita tawarkan bagus maka kita pasti diperhitungkan dalam kancah politik, zaman milenial bisa menciptakan orang yang bukan siapa-siapa menjadi orang penting dan diperhitungkan dalam hitungan detik. Pungkasnya
Acara seminar tersebut dihadiri oleh banyak kalangan dan tokoh kepemudaan lintas organisasi yang sangat antusias menyimak paparan dari pokok-pokok pikiran berbagai nara sunber terutama nara sumber yang menjadi pamungkas mendapat applause luar biasa dari audience.(Imo)
Posting Komentar