Wagub Sumsel :Arah Pembangunan Sumsel Tahun 2019 Fokus Di Infrastruktur Desa -Desa
Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Staf Kantor Presiden menggelar diskusi media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 dengan mengusung tema " Pengentasan Kemiskinan Berbasis Membangun Desa Di Sumsel" (4/2/19).
Kegiatan yang dipusatkan di Pendopo Griya Agung Pemprov Sumsel ini dihadiri dan sekaligus bertindak sebagai narasumber, Sekretaris Jenderal Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Anwar Sanusi, Wakil Gubernur Mawardi Yahya, Rektor Universitas Sriwijaya Prof Dr Ir Anis Saggaf, Direktur Pengolahan Media Diskominfo Sumsel , Siti Meningsih,ketua Pwi Sumsel Firdaus Komar dan puluhan pimpinan redaksi dan wartawan media cetak, elektronik dan online. bertindak sebagai moderator adalah Ridho Rivai.
Sekretaris Kementerian Desa PDT, Anwar Sanusi menjelaskan
Strategi pemanfaatan dana desa merupakan program nawacita Jokowi yang ketiga. Yakni, membangun Indonesia dari pinggiran /desa. Karena itu jumlah dana desa yang diluncurkan tidak pernah mengalami pengurangan.
"Malah dijadikan instrumen penting dalam pembangunan", Ungkapnya.
Dilanjutkan Anwar, Seluruh desa mempunyai potensi dan kelebihan masing-masing, untuk itu pemerintah berusaha mendorong agar desa menemukan potensinya masing-masing. Agar orang betah tinggal didesanya.
"Terjadi pengurangan desa tertinggal dari tahun 2014 sebanyak 19.750 desa, menjadi 13.232 desa pada tahun 2018.hal yang dicapai antara lain membangun jalan desa, jembatan, drainase, embung, irigasi, pasar, BUMDES, Polindes dan MCK", Tuturnya.
Anwar Sanusi juga berharap agar masyarakat dan media juga turut berperan dalam pengawasan dana desa. Kata dia, pihaknya juga telah membentuk satgas dana desa guna mencegah terjadinya kebocoran dana desa.
"Media jangan hanya memberitakan yang jelek saja, namun jika ada hal positif yang mampu mengilhami desa lainnya untuk diberitakan juga. Jika ada informasi tentang penyimpangan dana desa lapor saja ke satgas dan hubungi 1500040",bebernya.
Seirama, Rektor Unsri Anis Saggaf menyebutkan Pemberdayaan masyarakat terjadi jika masyarakat dilibatkan. Untuk itu perlu adanya kebijakan yang berpihak pada masyarakat. Tugas kita semua untuk menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan masyarakat berkembang.
"Desa yang maju bukan memanggil orang untuk membangun. Melainkan memberdayakan masyarakat desa tersebut untuk membangun", Tegasnya.
Sementara itu, Wagub Sumsel, Mawardi Yahya menyatakan jika program bantuan satu miliar satu desa sangat membantu masyarakat Sumatera Selatan yang mempunyai penduduk sebanyak 8,3 juta jiwa.menurutnya Sumsel terkenal dengan sumber kekayaan alam yang melimpah, namun herannya tingkat kemiskinan Sumsel masih tergolong tinggi di angka 12,5.
"Ini tugas Herman Deru dan Mawardi Yahya. target kita dalam waktu lima tahun turun 3 persen hingga di bawah 10", Tegasnya.
Kakak kandung Walikota Prabumulih, Ridho Yahya ini juga menilai jika daerah pertanian justru menghasilkan kesejahteraan lebih baik. Beda dengan daerah yang mempunyai kekayaan sumber daya alam seperti tambang, Migas .
"Lahat punya tambang Batubara, Muratara punya tambang Emas,Muba banyak Migas namun tingkat kemiskinan masih tinggi", Ujarnya.
Untuk itu, arah kebijakan pembangunan di tahun 2019 konsentrasi di infrastruktur ke desa -desa.
"Pada tahun 2020 Insya allah semua jalan Provinsi semua selesai", tutup Mawardi.
Posting Komentar