H Heri Amalindo MM: Maknai Hasil Perjuangan Dan Implementasikan Dalam Bentuk Pembangunan
PALI, SRINE--- Peristiwa Percobaan kudeta pada 30 September tahun 1965 digambarkan pemerintah sebagai usaha PKI untuk mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis. Pertarungan ideologi Pancasila dengan komunisme menyebabkan peristiwa berdarah yang berujung pembantaian para jendral oleh Oknum Pemberontak Anti - Pancasila.Gejolak yang timbul akibat G30S akhirnya berhasil diredam oleh otoritas militer Indonesia. Dan Pancasila terbukti berhasil menumpas PKI di Tanah air Indonesia. Sejak Itulah ditetapkan 30 September sebagai Hari Gerakan pemberontakan G30S PKI dan tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
Hari Kesaktian pancasila ini, Pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) menjadikan moment tersebut sebagai landasan kerja untuk membangun kemajuan segala sektor di bumi serapat serasan.
Hal tersebut disampaikam Bupati PALI Ir H Heri Amalindo MM saat menjadi pembina upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di halaman kantor Bupati PALI, jalan Merdeka KM 10 Kelurahan Handayani Mulya Kecamatan Talang Ubi, Senin (1/10).
"Momentum Peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini, Hendaknya Kita maknai dengan semangat perjuangan serta mengimplikasikanya dalam bentuk pembangunan guna kesejahteraan masyarakat Kabupaten PALI," Ujarnya.
Menurut Bupati, Nilai nilai hari kesaktian pancasila hendaknya memacu semangat kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) bahkan Tenaga Kerja Sukarela (TKS) Pemkab PALI dalam menjalankan tugas sehari-hari. Untuk itu dirinya berjanji akan menaikan Honor Para TKS.
"Tentunya dengan peningkatan Honorarium Para TKS, Ini dapat memacu semangat dan etos kerja mereka. Saat ini kami telah melakukan koordinasi dengan Badan Kepegawaian dan SDM (BKSDM) serta Inspektorat untuk melakukan evaluasi. Jika hasil penilaian kerja tergolong baik, maka honor mulai Januari 2019 akan berbeda," Ungkapnya.
Dikesempatan yang sama , Bupati kembali mengingatkan agar seluruh masyarakat dapat menjaga persatuan dan kesatuan, Terlebih lagi menjelang suasana pemilihan legislatif serta Pemilihan Presiden dan wakil Presiden tahun 2019 mendatang.
"Pancasila mampu mempersatukan bangsa ini dari perbedaan suku, ras maupun agama. Maka dengan itu mari kita menjaga marwah persatuan dan kesatuan. Jangan mudah terpecah belah oleh isu maupun propaganda yang ada, karena saat ini kita sedang dalam suasana politik," Tandasnya (ADV/HUMAS)
Posting Komentar