PWI Prabumulih gelar Rapat Menuju Pemilihan Ketuanya Yang Anyar
Untuk menuju hal tersebut, Selasa (11/9/2018) PWI Prabumulih melaksanakan tahapan Berupa rapat pembentukan susunan kepanitian Musyawarah Cabang (Muscab) sebagai instrumen terpilih nya ketua yang anyar.
Rapat yang di gelar di kediaman Ketua PWI Prabumulih, Abdullah Doni di jalan Krakatau Prabumulih Timur tersebut berhasil menghadirkan beberapa poin kesepakatan. Salah satunya yang disepakati adalah, Ketua Panitia Abdullah Doni, Sekretaris Noplis dan bertindak Bendahara Andi Fatra.
Selaku Ketua Panitia Pemilihan, Abdullah Doni menyatakan berdasarkan AD/RT PWI dan kesepakatan yang berhak di pilih atau mencalonkan diri sebagai ketua harus melalui beberapa persyaratan yang tentu saja bertujuan agar nantinya ketua yang terpilih dapat membawa PWI Prabumulih kedepan lebih baik dan bermartabat.
"Syarat sebagai Calon Ketua adalah Anggota biasa, Pernah menjadi pengurus, berdomisili di lokasi setempat, pendidikan Minimal SMA",ungkapnya.
Untuk jumlah anggota biasa yang mempunyai hak pilih sendiri lanjut Doni berjumlah 19 orang,dan seperti diketahui salah satunya sudah meninggal dunia yakni, Mantan Ketua PWI Prabumulih, almarhum Dahri.
"Jadi untuk sementara suara yang diperebutkan berjumlah 18 suara. Namun bisa berubah karena bagi yang kartunya mati bisa di tunggu hingga tiga hari sebelum pemilihan dan disertai surat rekomendasi dari PWI Provinsi Sumsel",beber nya.
Lebih jauh Doni menambahkan,setelah ini pihak panitia sudah membuka waktu pendaftaran dari 11-29 september dan sudah menemukan tempat dan waktu Muscab akan digelar.
"Bagi yang ingin mencalonkan diri segera mendaftar. Jangan malu -malu. Pemilihan sendiri direncanakan akan dilaksanakan pada Oktober mendatang",pungkasnya.
Di akhir, Doni berharap agar proses pemilihan dapat berjalan lancar dan yang paling penting bisa memproduksi ketua yang berkualitas dalam upaya membawa PWI lebih baik lagi serta meningkatkan marwah PWI dengan modal persatuan.
"Semoga berjalan lancar dan menghasilkan ketua yang mampu mengangkat harkat dan martabat PWI. Tentu saja harus bisa menyatukan segala perbedaan wartawan Prabumulih" tutup nya. (adt)
Posting Komentar